Jumat, 02 Maret 2012

Indonesia di Mata Dunia (pernyataan orang asal Singapura tentang Indonesia)


Suatu pagi di Bandar Lampung.
Seorang Pengusaha asal Singapura,
yang berusia sekitar 60 tahun-an, berbincang-bincang bersama kami dengan logat bicaranya yang khas (campuran antara bahasa Indonesia dan English).
Beliau menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis, spiritual, keluarga, bahkan percintaan, hehehe..
‘Your country is so rich!’
Ah biasa banget kan denger kata-kata begitu. Tapi tunggu dulu…!!
‘Indonesia doesn’t need the world, but the world needs Indonesia’ 
Everything can be found here in Indonesia, u don’t need the world’
‘Mudah saja, Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !’
‘Singapore is nothing, we cant be rich without Indonesia. Lima ratus ribu (500.000) orang Indonesia berlibur ke Singapura setiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami. Apartemen-apartemen dan condo terbaru kami yang membeli pun orang-orang Indonesia, ngga’ peduli harga yang selangit, laku keras.
‘Lihatlah Rumah Sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat.’
‘Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, benar-benar panik. Sangat terasa, we are nothing.’
‘Kalian ngga’ tau kan kalau Agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia. Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras’
‘Lihatlah negara kalian, air bersih di mana-mana.. lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari malaysia.’
‘Saya pernah ke Kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata.
Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg
ke sebuah pabrik China. Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihatnya sendiri.’
‘Kalian sadar tidak kalau negara-negara lain selalu takut meng-embargo Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya kalian lah yang meng-embargo diri kalian sendiri. Belilah dari petani-petani kalian sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri. Tak perlu kalian impor kalau bisa produksi sendiri.’
‘Jika kalian bisa mandiri, bisa meng-embargo diri sendiri, Indonesia will rules the world…’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar