Bapak Sriyono begitu nama asli lelaki kelahiran Klaten 21 Juli 1954. di usianya yang telah setengah abad lebihberjualan siomay keliling dengan sepeda. namun namasiomay pink lebih familiar diseputaran Bapak Sriyono tinggal tinimbang namanya. berjualan siomay dengan busana serba pink hingga sepeda dan kacamata mempunyai kisah tersendiri.
Jalan kehidupan seseorang siapa yang dapat menebak? di gelombang kehidupan samudra yang menghampar di depan mata kita. di balik kesan nyentriknya siapa yang menyangka Beliau adalah mantan seorang Milyader? baik mari kita cerita sedikit tentangnya.
Sriyono muda merantau ke Jakarta tahun 1969 dan awal bekerja sebagai sales mobil. entah mengapa ketika di Jakarta dia begitu menggemari makanan siomay dan akhirnya memutuskan belajar cara membuat siomay. saat itu lantas dia berguru pada seorang yang masih keturunan Tionghoa asal pulau bangka. setahun penuh Sriyono muda belajar tanpa di gaji sepeserpun baginya ilmunya jauh lebih berguna ke depan. dengan harapan memperoleh resep rahasia dari gurunya. beberapa tahun kemudian gurunya meninggal. dan mewarisi usaha siomay peninggalan gurunya. pada tahun 1980 dia membuaka usaha sendiri. keliling di sudut-sudut ibu kota dengan modal patungan bersama kawan-kawannya.
Berbagai cara ditempuh agar usahanya di kenal orang, dari berkeliling menggunakan sepeda hingga membuat outlet-outlet kecil di warung-warung. hingga akhirnya usahanya mulai menampakkan hasil. pada tahun 1996 membuat outlet di Mall Plaza Senayan Jakarta. dan dia adalah satu-satunya pendiri dan pemilik outlet Plaza Senayan dengan beberapa cabang. Dengan produknya yang hanya siomay pendapatannya mencapai Rp 2 M/Tahun atau Rp 166 juta/bulan, pada masa itu tentu sangatlah besar.
Dia begitu menikmati kesuksesan dengan status masih bujangan. dengan penghasilan yang begitu melimpah dan dapat memenuhi gaya hidup tinggal di ibu kota. bahkan bisnisnya semakin kuat, ketika krisis tahun 1998 menerpa bangsa kita dia menuturkan jika usahanya tidak berpengaruh justru sebaliknya dia mendirikan beberapa cabang lagi.
Tahun 1999 dia memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya.dan menikahi seorang putri polisi. namun rupanya pernikahan mereka sama sekali tidak direstui oleh orang tua sang istri. meski dengan kehidupan yang lebih dari cukup dari penghasilan Sriyono muda. sehingga pertengkaran demi pertengkaran mewarnai gelombang samudra bahtera kehidupan mereka.
Hal ini kerap menjadi pemikirannya dalam bekerja, sehingga bisnisnya menjadi sedikit terabaikan dan tidak konsentrasi lagi. bukan dukungan dan motivasi justru keributan setiap hari yang menjadi menunya. padahal ketika itu dia satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan Gerai Waralaba KFC, dia mensuplai ke puluhan gerai KFC di Jakarta yang menyediakan menu Siomay. Namun persoalan keluarganya menjadikan bom waktu baginya. sedikit demi sedikit manajemen berantakan hingga puncaknya, Sriyono menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar. sehingga tahun 2004 dia digugat cerai istrinya. "saya ingat saat itu hanya dengan baju yang melekat di badan yang saya miliki". kenangnya menerawang.
Setelah perceraian sang Istri entah di mana tidak tahu rimbanya, dengan membawa kedua anak buah kasih mereka. sehingga praktis dia tidak dapat lagi menemui anak-anaknya yang terkasih. dalam keadaan bangkrut, Sriyono sempat ditampung oleh rekan-rekan bisnisnya. bahkan diberi modal dan kembali memulai usahanya dari nol dengan konsep yang sama seperti dulu kala. tapi pada tahun 2008 usahanya kembali bangkrut total. " saya selalu ingat anak saya, kerinduan yang begitu mendalam hingga relung membuat saya tidak dapat berkonsentrasi bekerja" katanya dalam sebuah kesempatan wawancara. keadaan ini membuat Sriyono begitu tertekan.
Dia pun akhirnya memutuskan hidup menggelandang dan tinggal di jalanan ibu kota dari halte hingga kolong jembatan sudah pernah menjadi tempatnya berteduh dan bermalam, juga dari satu masjid ke masjid yang lainnya. hampir satu tahun penuh kehidupannya tidak menentu. hidup dari belas kasihan. hingga akhirnya tahun 2009 dia memutuskan untuk menetap di Masjid Al-Bina di kawasan Senayan juga. setelah beberapa masa lamanya menempati Masjid Al-Bana ada seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakangnya dan memberinya bantuan berupa modal Rp 1jt untuk memulai bisnis lagi. dan di awal tahun 2010 Sriyono pun memiliki gerai di Mall Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. namun kembali, rasa rindu terhadap buah kasihnya membuatnya sama sekali tidak dapat berkonsentrasi. dan kembali bangkrut!. hingga menyisakan beban hutang ke pihak manajemen Pasaraya sebesar Rp 13Jt.
Di ambang keputusasaan yang mendalam, sebulan sebelum puasa tahun 2010 seperti apa yang di kisahkan. dia memutar otak dan mendapat Ide yang Briliant yakni kembali memulai usaha siomay tapi dengan yang eksentrik yaitu mengenakan busana dan pernak-pernik serbaPINK. dari dasar hatinya yang dalam berharap ketika dia mengenakannnya dapat menarik perhatian kemudian sang buah hati mengetahui keberadaanya. warna pink pun kemudian mendominasi setiap dia berjualan. dan berusaha tampil di mana ada event yang melibatkan banyak orang. akhirnya lambat laun dia mulai dikenal hingga menjuluki maskot dalam Event Hari Bebas Kendaraan [Car Free Day] yang diberlakukan sekali dalam sebulan di jalan Ibu Kota Jakarta.
"Ada harga yang harus di bayar untuk mencapai sebuah keinginan" begitu juga seorang Sriyono yang berusaha mendapakan buah hatinya sekaligus bangkit dari keterpurukan dengan caranya. banyak orang yang bersikap nyiyir dan mengejeknya selama menekuni usahanya yang dipandang nyleneh dengan atribut yang bagi mereka tidak lazim tersebut. seperti apa yang disampaikannya" rasa sakit di hati kerap diterima ketika mendapati perlakuan itu tapi dia tetap menjalani setiap aktifitasnya dengan Ikhlas.
Jika doa disertai usaha yang tidak pantang menyerah juga lapang dada ketika mendapati hinaan maka sudah sepantasnya mendapat sebuah hadiah yang Indah. demikian pula halnya yang terjadi pada Bapak Sriyono. Usaha untuk mendapat perhatian akhirnya tercapai setelah dirinya menjadi Topik di Twitter dan Balck Berry Massenger juga popularitasnya kian menanjak ketika usahanya yang nyentrik itu masuk di Kaskus.us sebuah forum dunia maya terbesar di Indonesia. serta pertengahan bulan Desember 2010 koran berbahasa Inggris di Jakarta menampilkan foto-fotonya yang nyentrik dengan warna serba PINK.
Dan akhirnya awal januari 2011 ini. sebuah televisi nasional menayangkan dan mempertemukan bapak Sriyono dengan kedua putri terkasihnya yang sudah beranjak dewasa. rasa bahagia yang tak dapat dia ungkapan dengan kata-kata saat bertemu dengan mereka dan masih mau mengakuinya meski pun kini mereka sudah memiliki seorang bapak tiri berkebangsaan Inggris yang kaya raya.
Semenjak tayangan di televisi usahanya terdongkrak begitu cepat hingga omzet jualannya naik hingga ratusan persen setiap hari tentu ini menjadikan berkah tersendiri. serta mendapat tawaran dari pengusaha untuk bekerjasama membuaka gerai Siomay, bahkan sebuah rumah produksi menawarinya untuk bermain sinetron dengan konsep siomay pinknya.
Kini kisah beliau mengispirasi banyak orang, kisah nyata seseorang yang bangkit dari sebuah keterpurukan tapi tidak hanya sampai disana saja kita belajar, banyak hal dari kisah bapak Sriyono ini yang dapat kita ambil manfaatnya baik dari ide, semangat, kegigihan, konsep, entrepreneurship, kesabaran, tidak gengsi, usia bukan hambatan, istiqomah, impian, fokus dan Action!
satu hal lagi yang terpenting adalah keyakinannya yang begitu dalam pasti bertemu putri kesayangannya, dan benar membuahkan hasil. eh .. lagi terakhir:) jika memilih pasangan untuk jangka panjang hingga akhir masa sebaiknya juga dipikir secara matang:).
semoga manfaat dan berkenan. salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar